4 Hidangan Populer di Pasar Gede


Berlibur ke kota Solo berburu batik dan destinasi wisata lainnya tentu menguras tenaga Anda. Maka dari itu, urusan perut tidak boleh ditunda.

Kota Solo atau dikenal dengan Surakarta ternyata menjajakan wisata kuliner yang tak boleh ketinggalan saat mampir ke kota ini. Pasar Gede, pasar yang berdiri sejak tahun 1930 ternyata menjadi destinasi wisata bagi Anda yang ingin mencicipi makanan tradisional khas Solo. Beberapa di antaranya mungkin telah menjadi kuliner legendaris.

Berikut rangkuman beberapa wisata kuliner legendaris yang wajib Anda cicipi jika mampir berwisata kuliner di Pasar Gede:
Foto : Timlo Sastro 


1. Timlo Sastro

Jika ditanya makanan rekomendasi yang wajib dicicipi saat mampir ke Solo, mungkin orang Solo akan menjawab �Timlo Sastro yang di belakang Pasar Gede."

Timlo Sastro juga dikenal berada dekat tempat pembuangan sampah, sehingga bau sampah akan tercium ketika bersantap di sini. Meski begitu, rumah makan ini tak pernah sepi pengunjung.

Timlo merupakan sejenis sup bening segar dengan isian berupa aneka jeroan ayam, sosis solo, suwiran ayam dan pindang. Pak Sastro, diketahui sebagai sesosok yang pertama kalo mengenalkan hidangan timlo kepada masyarakat Solo di tahun 1952.

Lantas, hidangan ini sejatinya disantap sebagai hidangan saat sarapan. Maka dari itu, gerai Timlo Sastro akan dibuka sejak pahi hari yaitu pukul 06.30 sampai pukul 15.30 WIB.

Saat ini Timlo Sasto dikelola oleh empat orang anak Pak Sastro, dan memiliki cabang di Jalan Dr Wahidin yang buka sampai malam. Untuk menyantap hidangan ini, semangkuk Timlo komplit dengan nasi akan dihargai sebesar Rp 25.000.

Foto : Nasi Liwet Bu Sri 
2. Nasi Liwet Bu Sri

Nasi liwet legendaris di Solo dengan rasa yang mantap tak boleh ketinggalan dicicip. Dari resep nasi liwet legendaris yang turun temurun, cita rasa nasi liwet Bu Sri tak pernah membuat kecewa para pelanggannya.

Daun pisang yang dipakai tentu menjadi penjaga cita rasa nasi liwet ini. Jangan lupakan areh, suwiran ayam kampung rebus, sayur labu, dan telur pindang yang membuat hidangan ini sangat seimbang dari segi rasa.

Harga sepincuk nasi liwet Bu Sri dihargai Rp 9.000. Bagi Anda yang ingin mampir, patokan Nasi Liwet Bu Sri adalah di bagian luar Pasar Gede yang menjual buah.

Foto : Tahok
3. Tahok

Berlokasi tak jauh dari Nasi Liwet Bu Sri, ternyata terdapat Pak Citro yang menjual tahok. Tahok adalah camilan khas China yang mengenyangkan. Terbuat dari sari kacang kedelai dan disantap dengan air jahe gula.

Di banyak daerah, Tahok mungkin lebih dikenal sebagai nama kembang tahu. Pak Citro berjualan tahok dari tahun 1968, buka dari pukul 06.00 WIB dan biasa habis pukul 12.00 WIB. Satu mangkuk tahok beserta isinya dihargai Rp 6.000.

Add caption

4. Es Dawet Telasih Bu Dermi

Di warung Es Dawet Bu Dermi, Anda akan menemukan ramuan es dawet tradisional Solo yang turun-temurun tiga generasi. Semangkuk es dawet Bu Demi berisikan ketan hitam, tape ketan, jenang sumsum, biji telasih, cairan gula dan santan dengan tambahan es batu akan menyegarkan tenggorokan setelah berkeliling Pasar Gede.

Rut Tulus Subekti atau akrab disapa Bu Utit, sosok di balik jajanan Dawet Telasih Bu Dermi. Ia adalah generasi ketiga yang kini meneruskan usaha es dawet yang mulai berjualan sejak tahun 1930-an di Pasar Gede. Semangkuk es dawet dipatok harga sebesar Rp 8.000. Warung es dawet telashi Bu Dermi ini buka setiap hari hingga pukul 15.00 WIB.

No comments